Untuk menggambar
pola kontruksi dengan system atau metode apapun yang di pilih memerlukan
berbagai macam ukuran badan , jenis ukuran yang diperlukan serta cara mengambil
ukuran badan pada setiap system atau metode kontruksi pola busana.
Dalam uraian berikut akan dibahas tentang
ukuran dan cara mengambil ukuran badan wanita adalah dengan cara orang yang di
ukur harus berdiri dan sikap tegak lurus dalm keadaan rilex badan bebas ,
usahakan yang di ukur jangan miring atau bergoyangdan tanpa ada pergerakan
sedikitpun , ini ditentukan untuk mempermudah tata cara mengukur dan
mendapatkan ukuran yang tepat. Sebab cara mengukur adalah dasar pokok utama
untuk memperoleh pembuatan pola.
Untuk mendapatkan ukuran yang lebih tepat sebaiknya kita
ikatkan tali bah(PETERBAN) atau bah klasik kecil dengan ukuran lebar tidak bisa
lebih dari 2 cm pada bagian pinggang lingkar badan dan lingkar panggul. Dan
sebaiknya kita perhatikan benar-benar agar letak tali tepat di bagian tempatnya
dan tidak akan berkelok-kelok.
Pakaian atau bisa disebut dengan busana tidak bisa dikatakan
bisasempurna apabila ukuran dari pakaian tersebut tidak tampak sesuai dengan
dengan ukuran pemakai tersebut,biarpun ditinjau dengan hasil yang di inginkan
dan rapi,warna yang serasi,serta model yang sesuai yang kita inginkan.
Jadi,untuk
mendapatkann ukuran yang tepat dan yang harus diperhatikan adalah
langkah-llangkahnya sebagai berikut;
ð
Mempelajari ketentuan yang harus kita ukur
ð
Mengadakan pengukuran yang berulang-ulang
ð
Melakukan
pengukuran secara teliti dan cermat
ð
Alat yang dipakai adalah meteran kusus kain
Ukuran-ukuran yangdiperlukan
untuk membuat pola pakaian yaitu sebagai berikut;
ð
Besar badan(BB)= diukur di sekeliling badan
terbesar melaluibuah dada, masukkan 4 jari
ð
Panjang badan(PB)= diukur dari tulangkuduk yang
palingatas sampai kegaris pinggang.
ð
Panjang bahu(PB) = diukur dari kaki leher
melalui buah dada hingga batas yang dikehendaki
ð
Leher bahu(LB) = diukur dari ujung bahu kiri
sampai ujung badan atau bahu kanan melalui kaki leher
ð
Panjang lengan(PL)= diukur dari ujung bahu
sampai batas yang di kehendaki melalui siku
ð
Lingkar pinggang(LP)= diukur di sekeliling
pinggang pas
ð
Lingkar leher(LL)= di ukur sekeliling batang
leher(longgar)
ð
Panjang muka (pm)= diukur dari lobang leher muka
kepita pinggang
ð
Lingkar lengan (L.leng)= diukur di sekeliling
pangkal lengan arah menyamping dan ukur lingkar ujung lengan
ð
Lebar muka(LM)= + 5 cm turun dari lubang
leher,diukur dari pertengahan pita lengansebelah kanan.
ð
Panjang punggung(PP)=diukur dari tulang leher
belakang kepita pingggang
ð
Lebar punggung(LP)= diukur dari pertengahan pita
lengan sebelah kiri belakang, kepertengahan pita lengan sebelah kanan.
ð
Panjang sisi(PS)= letakkan pensil dalam ketiak
,lalu diukur dari pensil kepita pinggang
ð
Tinggi puncak buah dada(T,P.B.D)= diukur dari
pita pinggang ketinggi puncak buah dada.
ð
Jarak puncak buah dada(J.P.B.D)= diukur dari
puncak buah dada sebelah kiri kepuncak buah dadasebelah kanan
ð
Lingkar pangkal lengan(lingkar kerung lengan
)LKL= diukur keliling pangkal(kerung) lengan longgar
ð
Panjang lengan(P.LG)= diukur sekeliling dari
ujung bahu sampai pergelangan tangan(sesuai peruturan)
ð
Lingkar pergelangan tangan(LPT)= diuur dari
sekeliling pergelangan tangan longgar
ð
Lingkar panggul(L.pang)= diukur di sekeliling
panggul yang terbesar
ð
Tinngi panggul(T.pang)= diukur dari pita
pinggang sampai ke panggul
=UKURAN=
è Lingkar badan(besar badan)BB :84 cm
è Lingkar pinggang(lpi) : 70 cm
è Lingkar leher(LL) :34
è Panjang muka :30
è Lebar muka(LM) :32
è Panjang punggung(PP) :35
è Lebar penggu(LP) :32
è Lebar bahu(LB) :11
è Panjang sisi(PS) :17
è Tinggi puncak buah dada(TPBD) :16
è Jarak puncakbuah dada(JPBD) :17
MENGAMBIL UKURAN BADAN
Mengambil ukuran badan merupakan tahap
awal dalam pembuatan busana , dari pengambilan ukuran badan ini kita harus
malakukan dengan cermat karena ukuran akan ditentukan hasil akhir sebuah
pakaian atau busana.
Proses pengambilan ukuran ini dilakukan
setelah memiliki atau menentukan model yang diinginkan,badan diukur dengan
metode yang dipilih dengan dengan model dan disesuaikan dengan model dan bentuk
badan.kemudian dilanjutkan dengan pembuatan pola dan pecah pola,untuk dapat
mengambil ukuran dengan tepat dan praktisperlu diketahui dan di kuasai terlebih
dahulu berbagai macam bentuk tubuh manusia,bagian-bagian tubuh yang diukur
serta teknik mengukur badan dengan berbagi cara metode.
Analisa bentuk tubuh
Untuk menampilkan busana yang
mudah dan serasi dengan bentuk badan dan tubuh kita secara keseluruhan
baik,model ukuran dan asesorisnya maka kita perlu mrmpelajari terlebih dahulu
cara dengan cermatberbagai macam bentuk tubuh manusia.
Bentuk tubuh
manusia menjadi 5 macam bentuk tubuh yaitu;
ð Bentuk tubuh normal atau ideal dengan
tinggi 160 cm sampai 165 cm juga dapat memakai setiap model yang diinginkan
mulai dari rancangan atau desainnya,bahannya maupun asesorisnya.
ð Bentuk tubuh gemuk atau pendek dengan
tinggi 150-160 cm supaya kelihatan lebih tinggi dan kurus ,hal yang perlu
diperhatikan adalah;
*Rancangan busana sebaiknya memakai garis memanjang atau fertikal atau
garis-garisprinces
*Rok agak lebar atau melebar kebawah ,potongan bagian panggul jangan
terlalu sempit,lengan bagian licin baik pendek maupun panjang
*pakaian hiasan / garhitun busana yang membawa mata bergerak dari atas
kebawah seperti deretan kancing
*Tas,dompet atau sepatu sebaiknya sewarna atau mendekati busana yang sedang
kita pakai
*Pilihlah bahan yang lemas ata bahan licin
ð Bentuk badan kurus dan pendek dengan
tinggi 150-160 cm,Apabila tampak tinggi dan berisi .lihatlah saran dan cara
yang tepat sebagai berikut ini;
*Garis rancangan sebaiknya melebar
atau horizontal,misalnya garis hias emplate yang memotong badan atas dan bawah
diantaranya pinggang dan dada
*busana yang terlalu pas atau dibuat dari bahan strait, sebaiknya
dihindari karena akan membawa seseorang semakin kurus
*blus dan rok bawah satu warna
*pelengkap busana sebaiknya dipilih dengan ukuran kecil atau sedang
dengan model sederhana
*pilih motif bahan kecil dengan tekstur lembut dan tipis
hal berikut ini;
*Garis rancangan kombinasi antara
vertikel dan horizontal dapat dipilih , tetapi harus tetap memperhatikn
keseimbangan antara keduanya.
*Busana dibuat dengan
potongan pas
*Panjang bus dibuat melebihi
garis panggul lengan polos
*pilih bahan yang halus dengan
warna kusam
*ikat pinggang dan tas model sederhana
dengan sedang
=> Bentuk tubuh tinggi kurus dengan tinggi 165-170 cm supaya
tampak pendek dan berisi dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
* rancangan busana dan garis
melebar atau horizontal
*busana dibuat dari sedikit
longgar,misalya dauh berimpe atau falk core
*lengan longgar
*pilih bahan agak kaku dan
bermotif,misalnya kotak-kotak
*Tas dan ikat pinggang sebaiknya
besar dan lebar
Cara membuat pola baju wanita
Pola badan bagian muka:
Keterangan:
1-2= 1/6
lingkar leher + 1cm
1-3= 1/6
lingkar leher + 2cm
3-4= turun
setengah 5 cm
4-5=1/2
lebar muka
3-6= panjang
muka
6-7= panjang
sisi
7-8=1/4
lingkar badan(lebar badan) + 1 cm
lingkar
2-9= panjang
bahu
9-10= turun
setengah 2 ½ cm(kebawah)= 2-9 =2-9
6-11= ¼
lingkar pinggang + 1+3 cm
7-x= 6-c ½
jarak puncak buah dada
e-3= e-D= 1
½ cm (kupnad muka)
Pola
badan bagian belakang
Keterangan:
1-2= ½ lingkar leher+ 1 cm
1-3= turun setengah 1 ½ cm
3-4= turun setengah 10 cm
4-5= ½ lebar punggung
3-6= panjang punggung
6-7= panjang sisi
7-8= ¼ lingkar badan – 1 cm
7-8= b-f
2-9= panjang bahu
9-10= turun 2 ½ cm(kebawah) 2-9-29 setengah
6-11= ¼ lingkar pinggang + 1 cm +3 cm
7-x= 6-c ½ jarak puncak buah dada
c-B= c-d= 1 ½ cm (kupnat-belakang)
pola lengan
keterangan;
a-b = ¼ kerung lengan
b-c= ½ kerung lengan – 1 cm
b-c= di bagi 4 bagian(b-1, b-2,b-3,b-c)
b-d= ½ kerung lengan – 1 cm
b-c= di bagi 4 bagian(b-1,b-2,b-3,b-d)
b-e= panjang lengan
e-f= e-6= ½ lingkar ujung lengan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar